Serial Santuy Utuh Bakencong
Sudah setahun Tajuddin Noor Ganie aktif menjadi seorang YouTuber. Semula dirinya ragu, sampai-sampai keinginannya itu ia ungkapkan kepada Utuh Bakencong untuk sekadar diskusi. Pria muda ini pun terkejut saat mengetahuinya kala itu.
Konten yang dipublikasikan Tajuddin sebagai YouTuber sudah lumayan banyak. Semuanya tidak jauh dari dunia yang digelutinya. Ada mengenai puisi, cerpen, novel, drama, dan kebudayaan secara umum. Meski demikian, tak banyak yang berlangganan atau men-subscribe kanalnya. Ia pun bingung bercampur sedih. Saat itulah ia teringat Utuh Bakencong. Tanpa basa-basi ia menelepon temannya itu dan meminta datang ke rumahnya.
Utuh Bakencong pun dengan senang hati memenuhi permintaan Tajuddin.
"Ada apa gerangan Bapak meminta saya berada di sini?" tanya Utuh Bakencong penasaran.
"Aku ingin curhat saja."
"Tentang apa?"
"Aktivitasku sebagai YouTuber."
"Boleh-boleh. Memangnya ada masalah apa di YouTube?"
"Begini, seperti yang kamu tahu sudah setahun ini aku aktif di YouTube. Sudah banyak konten yang kupublikasikan, tapi sedikit sekali yang men-subscribe kanalku."
"Oh yang Intan Trisakti?"
"Benar sekali"
Mereka berdua pun terus berdiskusi hingga Utuh Bakencong ikut bingung. Sebab, semua ide yang ia usulkan tidak dapat dijalankan pak Tajuddin. Misalnya, ide membuat konten jalan-jalan di kota satu ke kota lainnya terlalu berat karena perlu dana yang banyak. Ide lainnya, seperti membuat film pendek bersama sastrawan lain juga perlu dana besar.
Daripada terjebak dalam kebingungan yang menggelisahkan itu, mereka mengalihkan perhatian dengam menikmati lezatnya kue sobek yang dicelupkan di dalam air teh. Dan, tak terasa hari sudah siang. Utuh Bakencong yang memang memiliki jadwal berangkat ke Kapuas siang ini, terpaksa meninggalkan Tajuddin tanpa hasil diskusi yang memuaskan. (MJA).
Saksikan pula film pendek serial ini di video berikut.
Sumber video: Kanal Mahmud Jauhari Ali
0 comments:
Post a Comment