Serial Santuy Utuh Bakencong
Rerumputan masih basah ketika Utuh Bakencong berolahraga seadanya. Ya, sekadar menggerak-gerakkan tubuhnya sebentar di bawah pohon asoka. Dan, betapa terkejutnya ia saat melihat pintu depan rumahnya seperti sebuah terowongan yang lengang.
"Waduh! Di mana daun pintu rumahku?" tanyanya heran.
Beberapa waktu ia memeriksa sekeliling pintu tersebut. Tapi, daun pintu yang dicarinya memang sudah tidak ada di sana.
"Waaaaah perbuatan maling ini. Ada-ada saja! Daun pintu juga dicuri! Kalau seperti ini, aku harus minta Utuh Humbut membantuku membuat daun pintu yang baru!" gumamnya lagi.
Ia pun segera menghubungi teman akrabnya itu dan menyampaikan keinginannya. Dengan sigap Utuh Humbut langsung ke toko bangunan membeli kayu, seng, dan paku sebagai bahan membuat daun pintu. Sementara Utuh Bakencong menunggunya dengan sabar di teras rumahnya.
Tak lama kemudian yang ditunggunya tiba. Perlahan keduanya menurunkan kayu dan seng dari atas gerobak lalu meletakkan bahan-bahan tersebut di halaman depan rumah.
"Minum dulu!" Utuh Bakencong mempersilakan Utuh Humbut menikmati seduhan kopi yang masih hangat sebelum pekerjaan utama mereka lakukan.
Setelah acara minum kopi selesai, mereka berdua pun bahu-membahu membuat daun pintu hingga selesai. (MJA).
Saksikan pula film pendek serial ini di video berikut.
0 comments:
Post a Comment