![]() |
Sumber: Pixabay |
Salah satu program andalan Presiden Prabowo adalah makan gizi gratis bagi pelajar di seluruh Indonesia. Apa pun dilakukan untuk mewujudkannya. Ini penting demi kepercayaan masyarakat bahwa janji Sang Presiden saat kampanye itu bukan sekadar omon-omon.
Itulah sebabnya, penghematan di sana sini secara besar-besaran dilakukan. Kebijakan ini ditetapkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) No.1/2025 yang menargetkan penghematan sebesar Rp306,7 triliun dengan strategi multidimensi. Alasannya tentu sangatlah manis.
Mengutip laporan INews, saat menghadiri Kongres ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim International Expo (JIExpo), Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025), presiden Indonesia itu berujar, “Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong. Saya ingin dihentikan, dibersihkan."
Dia juga menegaskan bahwa kebijakannya itu demi memberikan makan anak-anak lewat program makan bergizi gratis.
Pertanyaannya, apakah program kerja Presiden Prabowo hanya memberikan makanan gratis tersebut selama lima tahun kepemimpinannya?
Jika demikian, apakah berarti kegiatan lainnya yang anggaran pelaksanaannya dipangkas dianggap tidak penting dan tidak perlu ada? Sebutlah yang terkait langsung dengan dunia perekonomian, seperti transportasi dan perhotelan. Dengan pemangkasan anggaran yang brutal, secara otomatis berdampak pada ekonomi masyarakat dan negara.
Sudah barang tentu hal itu juga menjadi penghambat kemajuan Indonesia di tengah persaingan global.
Kalaupun pemangkasan anggaran menduduki peringkat tertinggi dalam skala prioritas program kerja Pemerintahan Presiden Prabowo, yang perlu dipangkas adalah pengeluaran untuk menggaji wakil menteri dan pejabat lainnya yang sebenarnya tidak perlu ada. Penggelembungan kabinet kerja era Prabowo Subianto jelas merupakan pemborosan anggaran negara.
Secara ringkas, penghematan anggaran ini merupakan tantangan besar yang idealnya perlu direvisi demi kemajuan Indonesia ke depan. Semoga negeri tercinta ini mampu mengatasinya.
0 comments:
Post a Comment