Jangan percaya apapun selain Allah. Janji para pendusta sang angkara. Seperti serigala berbulu domba. Para syair para pujangga dustaergilah jauh dari syair-syair syahwat. Syair-syair penggugah syetan laknat. Buang saja ditempat sampah. Rindu-rindu dan janji palsu. Pujangga-pujangga yang dusta. Tempatnya hanya di neraka. Yang mendustakan agama. Dan menyingkirkanMu ya Allah …
Mereka bukan yang pantas kau kagumi. Yang pantas hanya Allah yang esa. Jangan sesali, sesuatu yang batil akan pergi. Tuhan Maha memberi petunjuk. Orang-orang tertipu tertawan. Syair para pujangga yang pendusta. Memberi bayang-bayang fatamorgana. Tetapi kau sangka air yang menyejukkan. Jika yang kau makan terasa bara. Jika yang kau minum candu. Madu-madu yang memabukkan nafsu. Nikmat sesaat.
Sadarlah mohonlah ampunan Tuhan. Larilah dalam kasih sayang sejati. Bukan tipuan-tipuan syair penyihir. Pada rahman rahim-Nya abadi. Ya Allah ya Rabbi. Jutaan lebah bersholawat, dengarlah. Jangan kau kunci, hatimu mati. Bukalah jalan cahaya hidayah. Mengaliri gelapnya lorong hati. Gersangnya bukit surga-Mu. Sambutlah cahaya yang menghampiri. Jangan biarkan lepas lagi.
Wahai jiwa yang mencari teduh. Di dalam cahaya-Nya kita terang. Jiwa tenang bersemayam.
Janganlah ketakutan, kekhawatiran menjadi tuhan-tuhan baru. Wahai jiwa yang seluruh waktu habis. Untuk menyeka air mata. Bangkit dan lawan dengan istigfar. Dengan mengingatNya hatimu tentram.
Hanya Dia yang patut disayangi. Hanya Dia tempat curahan hati. Hanya Dia yang berhak dikagumi. Abadi dan selalu dirindui. Kata-kata-Nya bukan dusta. Janji Nya bukan dikhianati. Sumpah-Nya bukan sumpah palsu. Syair-syairnya bukan menipu!
Wahai jiwa nan kecewa. Wahai jiwa-jiwa lara. Yang terkhianati cinta. Pada cinta Nya abadi dan suci. Wahai jiwa yang tegar mutmainah. Cintailah Allah dan Rasullullah. Raihlah berkah.
Dalam ikatan cinta yang agung. Hanya cinta Dia sebenar cinta. Sebenar kasih sayang melebihi semua. Tambatkan hati senantiasa. Jangan lepas sekejap saja. Jika rokok telah asap rokok mencandu. Anggap itu asap neraka. Jika puisi para pecandu rindu. Anggap rindu itu belatung. Yang menggerogoti kuburmu!. Lenyapkan dia, dajjal-dajjal, syaitan-syaitan. Tak kelihatan. Menjadi tuhanmu. Enyahlah, agar tak terbelenggu!
Wahai jiwa yang sabar. Semua arahkan hanya karena Allah. Tak ada kekuatan lain. selain Allah. Tempat kau meminta perlindungan!. Andai manusia bisa mendengar siksa kubur, Ayam berkokok di malam hari, subhanallahMalaikat lewat. Setan itu mendekat anjing menggonggong bacalah: Audzubillahiminasy syaithonirrojim. Ayam itu datangnya malaikat. Rumputan bertasbih. Lautan bertasbih
Pohon-pohonbertasbih. Allah lebih melihat.
Kebaikan dan keburukan sekecil biji zarah Allah melihat. Allah berada dimana-mana. Semua dicatat Allah. Meski sebesar biji zarah. Tak ada yang bisa disembunyikan. Apa yang kita tanam, apa yang akan kita petik. Hanya orang-orang tertentu yang mendengar adzab kubur.
Dan dengarlah hewan hewan dan binatang.
Yang bisa mendengar siksa kubur. Rerumputan bertasbih. Gunung-gunung bertasbih.
Wahai para pecinta hubud dunya. Yang mata telah terjajah benda-benda. Lepaskan bebaskan hanya Allah. Yang bisa membuat kita takjub. Getaran itukah yang membuat. Para penulis penulis yang memuja syahwat. Bertaubat. Kata-kata jadi khianat
Wahai pemuja syahwat. Jauhi-jauhi penipu yang berbulu. Kata-kata yang tak sesuai penuh nafsu. Berkholwat-berkholwatlah. Menyendiri bukan sepi di ramai. Menyendiri dalam sepi tuhanmu. Sebab lihat banyak yang tertipu. Daya kata-kata diri. Dirikanlah sholatmu. Sebelum kaki-kakimu. tak lagi bisa berdiri menopang tubuhmu. Berdirilah. sebelum benar-benar jatuh. Di pembaringan ….
Selanjutnya? Klik Daftar Isi atau Bagian Selanjutnya, yakni Uswatun Khasanah.
0 comments:
Post a Comment